Cloud Disaster Recovery (CDR) telah menjadi solusi utama dalam menjaga kelangsungan operasional bisnis di tengah ancaman gangguan teknologi dan bencana siber.
Menurut laporan terbaru, 70% perusahaan mengalami peningkatan jumlah gangguan cloud, dan 83% percaya bahwa waktu pemulihan dari gangguan tersebut semakin lama .
Solusi CDR berbasis cloud memungkinkan organisasi untuk memulihkan data dan aplikasi kritis secara cepat dan efisien, bahkan dalam kondisi darurat.
Contohnya, Microsoft baru-baru ini berinvestasi di Veeam Software, perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pemulihan data pasca-insiden siber, untuk mengembangkan produk berbasis AI yang meningkatkan kemampuan pemulihan data secara otomatis .
Dengan adopsi yang semakin luas, pasar CDR diperkirakan akan tumbuh dari $9,9 miliar pada 2023 menjadi $92,8 miliar pada 2033, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 25,1% .
Investasi dan inovasi ini menunjukkan bahwa CDR bukan hanya solusi teknis, tetapi juga strategi bisnis yang krusial untuk menghadapi tantangan digital masa depan.
1. Apa Itu Cloud Disaster Recovery?
Cloud Disaster Recovery (CDR) adalah solusi pemulihan data yang menggunakan teknologi cloud untuk mengembalikan sistem dan data perusahaan setelah terjadi gangguan, bencana, atau serangan siber.
CDR memungkinkan organisasi untuk memulihkan operasi bisnis secara cepat tanpa memerlukan perangkat keras fisik atau infrastruktur tambahan
Dengan menggunakan cloud, data yang hilang dapat dipulihkan secara lebih efisien dan aman, mengurangi risiko downtime yang merugikan.
1. Pengertian dan Cara Kerja Cloud Disaster Recovery
Cloud Disaster Recovery bekerja dengan membuat salinan cadangan dari data dan aplikasi penting di cloud.
Ketika terjadi bencana atau gangguan, seperti kegagalan perangkat keras atau serangan ransomware, sistem dapat dipulihkan menggunakan salinan cadangan ini, tanpa gangguan berarti pada operasi bisnis.
Proses pemulihan ini melibatkan replikasi data secara real-time atau berkala ke lokasi cloud yang aman.
Setelah insiden, pemulihan dilakukan secara otomatis untuk memastikan kelangsungan bisnis yang cepat dan minim downtime.
2. Perbedaan Cloud Disaster Recovery dengan Backup Konvensional
Perbedaan utama antara Cloud Disaster Recovery dan backup konvensional terletak pada lokasi dan kecepatan pemulihannya. Backup konvensional biasanya melibatkan penyimpanan data di perangkat keras lokal seperti server atau hard disk eksternal. Pemulihan data dari sistem ini seringkali memerlukan waktu lebih lama dan memiliki risiko kehilangan data jika perangkat penyimpanan rusak. Sementara itu, Cloud Disaster Recovery menawarkan replikasi data yang lebih aman dan dapat diakses kapan saja dari lokasi manapun, memungkinkan pemulihan data dengan lebih cepat dan minim risiko.
Baca juga: Kapasitas Penyimpanan Cloud: Mana yang Paling Cocok?
2. Mengapa Cloud Disaster Recovery Penting?
Cloud Disaster Recovery (CDR) sangat penting bagi perusahaan modern untuk melindungi data dan memastikan kelangsungan operasional.
Dalam era digital yang semakin kompleks, CDR bukan hanya sekadar pilihan, tetapi sebuah kebutuhan untuk menghadapi berbagai ancaman dan gangguan yang bisa terjadi kapan saja.
1. Melindungi Data dari Serangan Siber dan Ransomware
Serangan siber, terutama ransomware, dapat mengancam integritas data perusahaan dan mengganggu operasional bisnis.
CDR memungkinkan data yang terinfeksi atau terenkripsi oleh ransomware untuk dipulihkan dengan cepat, mengurangi kerugian finansial dan reputasi.
Sistem cloud memiliki enkripsi dan keamanan yang lebih baik, sehingga lebih sulit diakses oleh pihak yang tidak berwenang, memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap ancaman digital.
2. Meminimalkan Downtime saat Terjadi Gangguan
Downtime atau gangguan operasional bisa sangat merugikan bagi perusahaan, baik dari segi pendapatan maupun citra merek.
CDR memungkinkan pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan sistem backup konvensional.
Dengan menggunakan cloud, perusahaan dapat mengakses data dan aplikasi penting dari lokasi manapun, yang memungkinkan mereka untuk melanjutkan operasional tanpa menunggu proses pemulihan yang panjang. Kecepatan pemulihan ini sangat vital untuk mengurangi dampak finansial akibat gangguan.
3. Menjaga Keberlangsungan Operasional Bisnis
Keberlangsungan bisnis sangat bergantung pada kemampuan perusahaan untuk pulih dengan cepat setelah terjadinya bencana atau serangan.
CDR membantu menjaga kelangsungan operasional dengan memastikan bahwa data yang hilang atau rusak dapat segera dipulihkan, tanpa menunggu lama.
Ini bukan hanya tentang mengamankan data, tetapi juga tentang memastikan bahwa bisnis tetap berjalan tanpa terhenti, meningkatkan kepercayaan pelanggan, dan menjaga stabilitas finansial perusahaan.
Baca juga: Cloud Storage Gratis: Apakah Layak Digunakan?
3. Strategi Efektif dalam Cloud Disaster Recovery
memastikan keberhasilan Cloud Disaster Recovery (CDR), perusahaan perlu menerapkan strategi yang komprehensif dan terencana dengan baik.
Berikut adalah beberapa langkah kunci yang dapat diambil untuk membangun strategi CDR yang efektif:
1. Membuat Rencana Pemulihan Data yang Komprehensif
Rencana pemulihan data yang jelas dan terperinci adalah dasar dari setiap strategi CDR yang efektif.
Rencana ini harus mencakup identifikasi data dan aplikasi kritis, serta langkah-langkah pemulihan yang harus dilakukan dalam berbagai skenario bencana.
Selain itu, perusahaan juga perlu menetapkan waktu pemulihan yang diinginkan (RTO – Recovery Time Objective) dan titik pemulihan data (RPO – Recovery Point Objective) untuk memastikan bahwa proses pemulihan sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Rencana ini harus dikomunikasikan dengan baik kepada semua tim terkait agar respons terhadap insiden dapat dilakukan secara cepat dan tepat.
2. Menggunakan Replikasi Data Secara Real-Time
Replikasi data secara real-time adalah salah satu cara terbaik untuk meminimalkan kehilangan data saat terjadi gangguan.
Dengan replikasi ini, data yang ada di sistem utama akan secara otomatis diperbarui di cloud, menjaga agar salinan terbaru selalu tersedia.
Dengan begitu, jika terjadi bencana atau kegagalan sistem, perusahaan dapat langsung beralih ke salinan data terbaru yang ada di cloud, meminimalkan dampak dari hilangnya data dan memastikan proses pemulihan yang lebih cepat.
3. Melakukan Pengujian Rutin untuk Menjamin Efektivitas
Menguji rencana pemulihan secara rutin sangat penting untuk memastikan bahwa sistem Cloud Disaster Recovery benar-benar efektif saat dibutuhkan.
Pengujian ini harus mencakup berbagai skenario bencana untuk mengevaluasi seberapa cepat dan efisien proses pemulihan berjalan.
Pengujian juga membantu mengidentifikasi potensi masalah atau celah dalam sistem yang bisa menjadi kendala saat menghadapi bencana nyata.
Dengan melakukan pengujian secara berkala, perusahaan dapat memperbaiki dan memperbarui rencana CDR mereka untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul di masa depan.
Baca juga: Enkripsi Data di Cloud: Cara Melindungi Informasi Anda
4. Kesimpulan dan Rekomendasi
Cloud Disaster Recovery bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan utama bagi perusahaan yang ingin tetap tangguh di era digital.
Dengan melindungi data dari serangan siber, meminimalkan downtime, dan menjaga operasional tetap berjalan, CDR menjadi solusi strategis yang tak tergantikan.
Strategi yang efektif mulai dari perencanaan menyeluruh, replikasi data real-time, hingga pengujian rutin akan memastikan bahwa bisnis Anda tetap aman dan siap menghadapi segala bentuk gangguan.
Jika Anda mencari solusi pemulihan data yang andal dan teruji, Backup Protect & Disaster Recovery dari Eranyacloud siap membantu. Dapatkan perlindungan maksimal dan layanan lokal 24/7 untuk bisnis Anda. Yuk, konsultasikan kebutuhan bisnis Anda sekarang juga!