Di era digital yang semakin kompleks, enkripsi data di cloud telah menjadi kebutuhan utama bagi bisnis yang ingin menjaga keamanan informasi mereka.
Seiring dengan meningkatnya volume data yang disimpan dan diproses secara online, risiko kebocoran, pencurian data, hingga serangan siber juga terus berkembang.
Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk tidak hanya mengandalkan sistem keamanan tradisional, tetapi juga mengimplementasikan teknologi enkripsi yang kuat pada setiap proses pengelolaan data, baik saat data dikirim maupun saat disimpan di cloud.
Salah satu pendekatan yang kini banyak dipilih oleh perusahaan besar maupun menengah adalah penerapan hybrid cloud, yaitu gabungan antara cloud publik dan privat yang memungkinkan fleksibilitas dalam menyimpan data berdasarkan tingkat sensitivitasnya.
Berdasarkan laporan IBM Global Hybrid Cloud 2023, sebanyak 80% perusahaan global telah mengadopsi strategi hybrid cloud untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan keamanan data.
Dengan sistem ini, perusahaan dapat mengenkripsi data penting di cloud privat yang lebih terkontrol, sambil tetap memanfaatkan skalabilitas cloud publik untuk beban kerja non-sensitif.
Enkripsi menjadi fondasi utama dalam strategi ini karena mampu memastikan bahwa hanya pihak yang berwenang yang dapat mengakses informasi, sehingga kepatuhan terhadap regulasi seperti GDPR, HIPAA, dan ISO 27001 tetap terjaga.
1. Apa Itu Hybrid Cloud?
Pengertian dan Cara Kerja Hybrid Cloud
Hybrid cloud adalah model komputasi awan yang menggabungkan layanan dari public cloud dan private cloud dalam satu infrastruktur terpadu.
Tujuannya adalah untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada bisnis dalam mengelola beban kerja, data, dan aplikasi berdasarkan kebutuhan.
Cara kerjanya melibatkan integrasi antara dua lingkungan tersebut melalui konektivitas yang aman (seperti VPN atau koneksi langsung) dan manajemen yang konsisten.
Misalnya, data sensitif bisa disimpan di private cloud untuk keamanan lebih tinggi, sementara aplikasi dengan trafik tinggi bisa dijalankan di public cloud untuk efisiensi dan skalabilitas.
Perbedaan Hybrid Cloud dengan Public dan Private Cloud
- Public Cloud adalah layanan cloud yang tersedia untuk umum dan dioperasikan oleh pihak ketiga seperti AWS, Google Cloud, atau Azure. Biasanya digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan skalabilitas tinggi dengan biaya yang lebih hemat.
- Private Cloud merupakan infrastruktur cloud yang hanya digunakan oleh satu organisasi dan biasanya dikelola secara internal atau oleh penyedia layanan khusus. Cocok untuk data sensitif atau beban kerja yang memerlukan kontrol penuh.
- Hybrid Cloud menggabungkan keduanya, memungkinkan data dan aplikasi berpindah dengan mudah antara public dan private cloud. Ini memberi perusahaan keseimbangan antara skalabilitas, efisiensi biaya, dan kontrol terhadap keamanan data.
Dengan hybrid cloud, perusahaan bisa menyesuaikan penggunaan cloud sesuai kebutuhan spesifik, sekaligus meningkatkan performa dan keamanan sistem secara keseluruhan.
Baca juga: Cloud untuk Developer: Platform Terbaik untuk Coding
2. Mengapa Hybrid Cloud Menjadi Solusi Terbaik untuk Bisnis?
1. Fleksibilitas dalam Pengelolaan Data dan Aplikasi
Salah satu keunggulan utama hybrid cloud adalah fleksibilitasnya dalam mengelola data dan aplikasi.
Perusahaan dapat menentukan data mana yang harus disimpan di private cloud untuk alasan keamanan atau kepatuhan, dan data mana yang bisa dikelola di public cloud untuk kebutuhan akses yang lebih luas atau beban kerja yang dinamis.
Fleksibilitas ini memungkinkan bisnis merespons kebutuhan pasar dengan cepat tanpa mengorbankan kontrol terhadap data penting.
2. Keamanan Lebih Tinggi dengan Kombinasi Private dan Public Cloud
Dengan hybrid cloud, perusahaan dapat mengadopsi strategi keamanan yang lebih kuat. Data sensitif seperti informasi pelanggan, keuangan, atau data medis dapat disimpan di private cloud yang memiliki kontrol akses ketat, sementara aplikasi atau layanan lain dapat dijalankan di public cloud tanpa membahayakan keamanan.
Kombinasi ini memberikan lapisan perlindungan tambahan dan membantu perusahaan memenuhi berbagai regulasi keamanan data seperti GDPR atau ISO 27001.
3. Biaya dan Skalabilitas yang Optimal
Hybrid cloud menawarkan efisiensi biaya yang lebih baik karena memungkinkan perusahaan menggunakan public cloud untuk kebutuhan yang tidak memerlukan infrastruktur internal yang mahal.
Misalnya, saat terjadi lonjakan trafik atau kebutuhan komputasi tinggi secara tiba-tiba, public cloud bisa digunakan untuk scaling up secara instan.
Sementara itu, private cloud tetap dapat digunakan untuk beban kerja tetap atau data penting, sehingga biaya operasional tetap terkendali.
Dengan begitu, bisnis bisa tetap kompetitif tanpa harus berinvestasi besar pada infrastruktur fisik.
Baca juga: Cloud Hosting untuk Website Terbaik 2025
3. Keunggulan Hybrid Cloud untuk Bisnis Modern
1. Integrasi yang Mudah dengan Infrastruktur yang Ada
Hybrid cloud dirancang untuk berintegrasi dengan infrastruktur IT yang sudah dimiliki perusahaan, sehingga tidak perlu membangun sistem baru dari nol.
Bisnis dapat mempertahankan aplikasi dan data penting yang sudah berjalan di sistem lokal (on-premise) sambil memanfaatkan keunggulan cloud publik untuk skalabilitas dan efisiensi.
Ini mempercepat proses transformasi digital tanpa mengganggu operasional yang sudah berjalan.
2. Kontrol Lebih Besar atas Data Sensitif
Dengan hybrid cloud, perusahaan memiliki kebebasan untuk menentukan lokasi penyimpanan data berdasarkan tingkat sensitivitasnya.
Data penting seperti informasi pelanggan, rekam medis, atau rahasia bisnis bisa ditempatkan di private cloud yang lebih aman dan terkontrol, sementara data lainnya bisa diproses di public cloud.
Hal ini memberikan kontrol penuh terhadap kebijakan keamanan, enkripsi, dan akses data sesuai dengan kebutuhan bisnis dan regulasi industri.
3. Kemampuan Disaster Recovery yang Lebih Andal
Hybrid cloud juga meningkatkan kesiapan bisnis dalam menghadapi bencana atau gangguan sistem.
Dengan memanfaatkan redundansi antara private dan public cloud, perusahaan dapat dengan cepat memulihkan data dan melanjutkan operasional tanpa waktu henti yang lama.
Proses backup dan disaster recovery menjadi lebih cepat, fleksibel, dan hemat biaya, dibandingkan dengan sistem cadangan tradisional.
Baca juga: Cloud Computing di Indonesia: Tren dan Perkembangannya
4. Kesimpulan dan Rekomendasi
Hybrid cloud telah terbukti menjadi solusi yang efektif bagi bisnis modern yang membutuhkan fleksibilitas dalam pengelolaan data dan aplikasi.
Dengan menggabungkan kekuatan cloud publik dan privat, perusahaan bisa memaksimalkan efisiensi operasional sekaligus menjaga keamanan data sensitif.
Pendekatan ini memungkinkan pemanfaatan sumber daya yang optimal tanpa harus mengorbankan kontrol atau kepatuhan terhadap regulasi.
Selain fleksibilitas, hybrid cloud juga menawarkan keunggulan seperti kemudahan integrasi dengan sistem yang sudah ada dan kemampuan disaster recovery yang andal.
Dengan sistem cadangan dan pemulihan yang lebih cepat, perusahaan dapat meminimalkan risiko downtime serta menjaga kontinuitas bisnis dalam kondisi darurat. Hal ini sangat penting untuk memastikan layanan tetap berjalan stabil dan pelanggan tetap puas.
Jika Anda sedang merencanakan transformasi digital atau ingin meningkatkan sistem IT yang ada, solusi hybrid cloud dari Eranyacloud bisa menjadi jawaban.
Kami menyediakan beragam produk seperti Compute, Kubernetes, Object Storage, hingga layanan Backup & Disaster Recovery yang siap disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Konsultasikan langsung dengan tim kami melalui tautan berikut https://eranyacloud.com/en/contact-us/.