Dalam dunia bisnis digital yang serba cepat, pemilihan infrastruktur cloud bukan hanya soal harga atau kapasitas server.
Salah satu keputusan penting yang sering dihadapi perusahaan adalah memilih antara managed cloud vs unmanaged.
Kedua opsi ini sama-sama berbasis teknologi cloud, namun memiliki perbedaan besar dalam hal pengelolaan, tanggung jawab teknis, dan tingkat dukungan yang ditawarkan.
Managed cloud cocok untuk bisnis yang ingin fokus pada pengembangan produk tanpa harus repot mengurus infrastruktur, sementara unmanaged cloud lebih sesuai bagi mereka yang memiliki tim IT berpengalaman dan ingin mengontrol penuh setiap aspek teknis.
Menurut laporan Managed Cloud vs Unmanaged: Mana yang Paling Cocok untuk Bisnis Anda, tren penggunaan managed cloud meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak perusahaan beralih ke solusi ini karena dinilai lebih efisien dalam menjaga performa sistem, keamanan data, dan ketersediaan layanan.
Managed cloud memungkinkan bisnis mengandalkan penyedia layanan untuk monitoring, pembaruan sistem, serta manajemen keamanan secara berkelanjutan.
Sebaliknya, unmanaged cloud memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk menyesuaikan konfigurasi sesuai kebutuhan, meski dengan risiko beban kerja teknis yang lebih tinggi.
Memahami perbedaan mendasar antara keduanya akan membantu bisnis menentukan solusi cloud paling ideal untuk mendukung pertumbuhan dan stabilitas jangka panjang.
1. Perbedaan Utama Managed dan Unmanaged Cloud

Sebelum menentukan pilihan antara managed cloud vs unmanaged, penting untuk memahami perbedaan mendasar di antara keduanya.
Keduanya memang sama-sama menawarkan layanan berbasis cloud, namun tingkat pengelolaan, dukungan teknis, dan tanggung jawab pengguna sangat berbeda.
Berikut penjelasan singkat mengenai perbedaan utama antara managed dan unmanaged cloud yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan mana yang paling sesuai untuk kebutuhan bisnis Anda.
Pengelolaan Infrastruktur
Pada managed cloud, seluruh pengelolaan infrastruktur dilakukan oleh penyedia layanan. Mulai dari instalasi, konfigurasi, pembaruan sistem, hingga pemantauan performa server dilakukan secara otomatis dan terintegrasi.
Tim teknis dari penyedia layanan juga memastikan sistem selalu stabil, aman, dan optimal sepanjang waktu. Hal ini membuat perusahaan bisa fokus pada pengembangan bisnis tanpa harus direpotkan urusan teknis yang kompleks.
Sedangkan pada unmanaged cloud, tanggung jawab pengelolaan sepenuhnya ada di tangan pengguna.
Setelah mendapatkan akses ke server, pengguna harus melakukan semua konfigurasi secara manual, termasuk update sistem, instalasi keamanan, dan pemantauan performa.
Model ini biasanya dipilih oleh perusahaan yang memiliki tim IT internal kuat dan ingin kebebasan penuh untuk menyesuaikan sistem sesuai kebutuhan spesifik mereka.
Tanggung Jawab Pengguna
Dalam managed cloud, pengguna memiliki tanggung jawab yang lebih sedikit karena sebagian besar aspek teknis ditangani penyedia layanan.
Mereka hanya perlu mengatur aplikasi atau data bisnis yang dijalankan di atas infrastruktur cloud.
Layanan ini sangat ideal bagi bisnis yang ingin memastikan uptime tinggi dan keamanan tanpa harus menambah tim IT internal.
Sementara pada unmanaged cloud, pengguna bertanggung jawab atas seluruh operasional server, termasuk pengaturan keamanan, backup data, hingga troubleshooting ketika terjadi gangguan.
Model ini menawarkan fleksibilitas maksimal, tetapi juga menuntut keahlian teknis yang lebih tinggi.
Kesalahan kecil dalam konfigurasi bisa berdampak besar pada kinerja atau keamanan sistem, sehingga penting bagi pengguna unmanaged cloud untuk memiliki kontrol dan pemahaman teknis yang mendalam.
2. Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing

Setiap model cloud memiliki keunggulan dan tantangannya sendiri. Memahami hal ini akan membantu Anda menentukan pilihan yang paling seimbang antara efisiensi, kontrol, dan kenyamanan.
Baik managed cloud maupun unmanaged cloud, keduanya bisa menjadi solusi ideal tergantung pada kebutuhan dan kemampuan sumber daya bisnis Anda.
Managed Cloud
Kelebihan:
- Dukungan teknis profesional 24/7: Semua aspek teknis seperti pemantauan server, update sistem, hingga penanganan insiden dilakukan oleh tim ahli penyedia layanan. Ini memastikan sistem selalu stabil dan minim downtime.
- Keamanan tingkat tinggi: Managed cloud biasanya dilengkapi dengan firewall, enkripsi, dan sistem deteksi ancaman otomatis yang melindungi data bisnis dari serangan siber.
- Efisiensi waktu dan tenaga: Tim internal Anda bisa lebih fokus pada inovasi dan strategi bisnis, tanpa terbebani masalah teknis.
- Skalabilitas fleksibel: Ketika bisnis berkembang, penambahan resource dapat dilakukan dengan cepat dan mudah tanpa mengganggu operasional.
- Monitoring dan backup otomatis: Sistem selalu terpantau, dan data tersimpan aman dengan backup berkala untuk mencegah kehilangan informasi penting.
Kekurangan:
- Biaya lebih tinggi: Karena mencakup layanan pengelolaan penuh dan dukungan teknis nonstop, biaya langganannya biasanya lebih besar dibanding unmanaged cloud.
- Kontrol lebih terbatas: Beberapa konfigurasi sistem mungkin tidak bisa diubah secara bebas karena sudah dikelola oleh penyedia layanan, meskipun ini justru menjaga stabilitas sistem bagi sebagian besar pengguna.
Unmanaged Cloud
Kelebihan:
- Kebebasan penuh dalam konfigurasi: Pengguna memiliki kendali total atas sistem, mulai dari instalasi aplikasi, pengaturan keamanan, hingga performa server.
- Biaya lebih hemat: Cocok untuk bisnis atau developer yang ingin mengoptimalkan biaya dengan menangani pengelolaan sendiri.
- Fleksibilitas tinggi: Ideal bagi perusahaan yang memiliki tim IT internal dan ingin menyesuaikan infrastruktur sesuai kebutuhan teknis spesifik.
- Kustomisasi maksimal: Pengguna dapat memilih software, versi sistem operasi, hingga metode keamanan yang sesuai dengan preferensi mereka.
Kekurangan:
- Butuh keahlian teknis mendalam: Pengguna harus memahami konfigurasi server, manajemen jaringan, serta keamanan sistem.
- Risiko downtime lebih tinggi: Tanpa pemantauan otomatis, potensi gangguan atau kesalahan konfigurasi bisa berdampak pada performa server.
- Tidak ada bantuan langsung: Ketika terjadi masalah, penyedia layanan hanya bertanggung jawab atas infrastruktur dasar, sementara penyelesaiannya bergantung pada tim internal pengguna.
Dengan memahami karakteristik keduanya, Anda bisa menilai apakah bisnis Anda lebih cocok dengan kemudahan dan keamanan dari managed cloud, atau fleksibilitas dan kontrol penuh dari unmanaged cloud.
Baca juga: Dashboard Cloud Monitoring: Fungsi, Manfaat, dan Cara Kerjanya
3. Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memilih

Sebelum memutuskan antara managed cloud vs unmanaged, penting bagi bisnis untuk menilai kondisi internal dan kebutuhan jangka panjang.
Setiap pilihan memiliki implikasi terhadap efisiensi operasional, keamanan data, serta biaya yang dikeluarkan.
Berikut dua faktor utama yang sebaiknya Anda pertimbangkan sebelum menentukan layanan cloud yang paling tepat.
Skala Bisnis
Ukuran dan kompleksitas bisnis sangat memengaruhi jenis layanan cloud yang ideal. Untuk bisnis kecil hingga menengah (UKM) yang belum memiliki tim IT khusus, managed cloud bisa menjadi pilihan paling aman dan praktis.
Semua urusan teknis seperti pemantauan server, keamanan, dan backup sudah ditangani oleh penyedia layanan, sehingga Anda bisa fokus pada pertumbuhan bisnis.
Sementara itu, perusahaan besar atau enterprise yang memiliki tim IT internal cenderung lebih fleksibel dalam memilih unmanaged cloud.
Dengan sumber daya dan kemampuan teknis yang memadai, mereka bisa menyesuaikan konfigurasi infrastruktur sesuai kebutuhan proyek, mengoptimalkan performa, serta mengatur sistem keamanan sesuai standar internal.
Anggaran dan SDM
Pertimbangan selanjutnya adalah anggaran dan sumber daya manusia (SDM) yang tersedia. Managed cloud umumnya membutuhkan biaya lebih tinggi karena sudah termasuk layanan pemeliharaan, dukungan teknis 24/7, dan keamanan terkelola.
Namun, biaya tersebut sebanding dengan efisiensi dan ketenangan karena Anda tidak perlu menambah tim IT atau khawatir tentang downtime.
Di sisi lain, unmanaged cloud lebih ekonomis di awal, tetapi memerlukan investasi waktu dan tenaga dari tim internal.
Jika bisnis Anda memiliki personel IT yang berpengalaman dan mampu menangani konfigurasi, pembaruan, serta keamanan sistem, unmanaged cloud bisa menjadi solusi hemat yang tetap andal.
Namun, bagi bisnis yang masih berkembang, investasi pada managed cloud sering kali menjadi langkah lebih bijak untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas operasional.
Baca juga: Layanan Managed Cloud: Solusi Infrastruktur IT Tanpa Repot
4. Studi Kasus Penggunaan Managed vs Unmanaged Cloud

Memahami perbedaan teori antara managed cloud vs unmanaged memang penting, tetapi akan lebih jelas jika dilihat dari contoh penerapan nyatanya.
Berikut adalah ilustrasi bagaimana dua jenis layanan ini digunakan oleh bisnis dengan skala yang berbeda.
Contoh Bisnis Kecil
Sebuah toko online lokal yang menjual produk handmade memilih managed cloud untuk mendukung operasional website mereka.
Karena tidak memiliki tim IT internal, mereka mengandalkan penyedia layanan cloud untuk menangani instalasi, pemantauan, dan keamanan server.
Hasilnya, website mereka selalu aktif, cepat diakses, dan terlindung dari ancaman serangan siber tanpa perlu intervensi teknis dari pemilik bisnis.
Selain itu, penyedia cloud juga membantu dalam proses upgrade kapasitas server ketika trafik meningkat, terutama saat promo atau momen liburan.
Dengan managed cloud, pemilik bisnis bisa fokus pada strategi pemasaran dan pengembangan produk, tanpa khawatir soal teknis infrastruktur.
Contoh Perusahaan Besar
Berbeda dengan bisnis kecil, sebuah perusahaan teknologi berskala nasional memilih unmanaged cloud karena memiliki tim IT internal yang berpengalaman.
Mereka memanfaatkan kebebasan konfigurasi untuk menyesuaikan sistem sesuai kebutuhan proyek yang kompleks, seperti pengembangan aplikasi internal, analitik data besar, dan pengujian sistem baru.
Dengan unmanaged cloud, perusahaan ini bisa mengontrol sepenuhnya penggunaan resource, mengatur keamanan internal sesuai kebijakan perusahaan, dan mengoptimalkan performa server berdasarkan kebutuhan spesifik.
Meskipun membutuhkan tenaga teknis lebih besar, fleksibilitas yang ditawarkan unmanaged cloud membantu mereka berinovasi lebih cepat dan efisien.
Dari dua contoh di atas, terlihat bahwa pilihan antara managed dan unmanaged cloud sangat bergantung pada kapasitas sumber daya, kebutuhan teknis, dan prioritas bisnis masing-masing perusahaan.
5. Rekomendasi: Mana yang Cocok untuk Bisnis Anda
![]()
Memilih antara managed cloud vs unmanaged tidak bisa dilakukan dengan satu jawaban pasti.
Setiap bisnis memiliki kebutuhan, kemampuan teknis, dan prioritas yang berbeda. Karena itu, memahami kapan waktu yang tepat untuk menggunakan masing-masing jenis layanan akan membantu Anda mendapatkan hasil terbaik dari investasi cloud.
Kapan Harus Memilih Managed Cloud
Managed cloud sangat cocok untuk bisnis yang ingin fokus pada pertumbuhan tanpa harus direpotkan urusan teknis infrastruktur.
Jika Anda tidak memiliki tim IT internal atau ingin menghemat waktu dalam pengelolaan server, layanan ini menjadi pilihan paling efisien.
Penyedia cloud akan menangani seluruh aspek seperti keamanan, pembaruan sistem, backup otomatis, dan pemantauan performa 24/7.
Jenis layanan ini ideal bagi startup, UMKM, atau perusahaan non-teknologi yang mengandalkan website, aplikasi, atau sistem online untuk operasional sehari-hari.
Selain itu, managed cloud juga cocok untuk bisnis yang mengutamakan keamanan data dan uptime tinggi, seperti toko online, perusahaan jasa keuangan, atau platform edukasi digital.
Kapan Harus Memilih Unmanaged Cloud
Sementara itu, unmanaged cloud lebih tepat bagi bisnis yang memiliki tim IT berpengalaman dan ingin fleksibilitas penuh dalam mengelola server.
Dengan unmanaged cloud, Anda dapat menyesuaikan konfigurasi sistem, menginstal aplikasi khusus, serta menerapkan kebijakan keamanan internal sesuai kebutuhan bisnis.
Model ini umumnya dipilih oleh perusahaan besar, pengembang perangkat lunak, atau institusi riset yang membutuhkan kontrol total atas infrastruktur.
Jika Anda ingin menekan biaya operasional dengan mengelola sistem sendiri, atau memiliki kebutuhan teknis yang kompleks, unmanaged cloud bisa menjadi solusi ideal — selama Anda memiliki sumber daya yang memadai untuk menjaga performa dan keamanannya.
Pada akhirnya, keputusan terbaik tergantung pada keseimbangan antara kontrol, efisiensi, dan kapasitas sumber daya.
Jika Anda menginginkan solusi tanpa repot dengan jaminan keandalan tinggi, pilih managed cloud.
Namun, jika Anda ingin kendali penuh dan siap mengelola infrastruktur secara mandiri, unmanaged cloud bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.
Baca juga: 5 Kelebihan Menggunakan Layanan Managed Cloud untuk Bisnis
6. Kesimpulan

Baik managed cloud maupun unmanaged cloud, keduanya menawarkan keunggulan tersendiri tergantung pada kebutuhan dan kemampuan bisnis Anda.
Managed cloud memberi kemudahan dengan dukungan penuh dari penyedia layanan, sementara unmanaged cloud memberikan fleksibilitas bagi tim IT internal untuk mengatur semuanya secara mandiri.
Yang terpenting adalah memilih solusi yang mampu menjaga performa, keamanan, dan efisiensi bisnis dalam jangka panjang.
Jika Anda mencari layanan yang memadukan dukungan teknis profesional, pemantauan server real-time, dan keamanan terkelola, solusi Cloud Monitoring & Support dari Eranyacloud bisa menjadi pilihan terbaik.
Dengan tim lokal yang siap 24/7, Eranyacloud membantu memastikan sistem bisnis Anda tetap stabil, aman, dan optimal setiap saat.
Konsultasikan kebutuhan cloud Anda hari ini dan temukan solusi yang paling sesuai untuk bisnis Anda.