Dalam era digital yang serba cepat, perusahaan dituntut untuk lebih adaptif dalam mengelola infrastruktur IT mereka. Salah satu pendekatan yang kini banyak digunakan adalah multi cloud strategy—strategi yang memanfaatkan lebih dari satu penyedia layanan cloud untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis.
Dengan strategi ini, perusahaan bisa menggabungkan kekuatan dari beberapa platform seperti AWS, Google Cloud, Microsoft Azure, dan Eranyacloud.
Tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan performa dan skalabilitas, tetapi juga mengoptimalkan biaya, mengurangi risiko vendor lock-in, serta menjaga ketersediaan layanan agar tetap stabil kapan pun dibutuhkan.
Penerapan multi cloud strategy juga menjadi langkah penting dalam mendukung transformasi digital yang berkelanjutan.
Menurut laporan Strategi Multi Cloud: Cara Efektif Mengelola Banyak Layanan Sekaligus, lebih dari 75% perusahaan besar kini sudah mengadopsi pendekatan multi cloud untuk memperkuat infrastruktur IT mereka.
Dengan memanfaatkan beberapa cloud sekaligus, bisnis bisa menempatkan beban kerja sesuai dengan kebutuhan performa, keamanan, atau regulasi di tiap wilayah.
Strategi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk berinovasi dan berkembang lebih cepat di pasar yang kompetitif.
1. Apa Itu Multi Cloud Strategy

Definisi Multi Cloud
Multi cloud strategy adalah pendekatan dalam pengelolaan infrastruktur IT di mana sebuah perusahaan menggunakan lebih dari satu penyedia layanan cloud secara bersamaan.
Artinya, bisnis tidak hanya mengandalkan satu platform seperti AWS atau Google Cloud saja, melainkan memanfaatkan kombinasi dari beberapa layanan cloud publik maupun privat untuk tujuan yang berbeda.
Strategi ini membantu perusahaan memilih layanan terbaik sesuai kebutuhan spesifik—misalnya satu cloud untuk penyimpanan data besar, dan cloud lainnya untuk menjalankan aplikasi dengan performa tinggi.
Dengan strategi multi cloud, perusahaan juga bisa menghindari risiko ketergantungan pada satu vendor (vendor lock-in), yang sering kali menjadi kendala dalam skalabilitas dan fleksibilitas operasional.
Selain itu, pendekatan ini memungkinkan distribusi beban kerja yang lebih seimbang, peningkatan keamanan data, serta efisiensi biaya melalui optimalisasi sumber daya lintas platform.
Perbedaan dengan Hybrid Cloud
Banyak yang sering menyamakan multi cloud dengan hybrid cloud, padahal keduanya memiliki konsep yang berbeda.
Hybrid cloud menggabungkan cloud publik dan cloud privat dalam satu lingkungan yang saling terintegrasi, memungkinkan pertukaran data dan aplikasi di antara keduanya secara langsung.
Sementara itu, multi cloud melibatkan penggunaan beberapa cloud publik atau kombinasi berbagai penyedia cloud yang tidak harus terhubung satu sama lain.
Secara sederhana, hybrid cloud fokus pada integrasi antara lingkungan on-premise dan cloud, sedangkan multi cloud fokus pada diversifikasi penyedia layanan untuk mendapatkan hasil terbaik dari masing-masing platform.
Banyak perusahaan kini memilih menerapkan multi cloud strategy karena memberikan fleksibilitas lebih besar dalam hal performa, biaya, dan keamanan sesuai kebutuhan operasional mereka.
Baca juga: Kelebihan Managed Cloud untuk Bisnis
2. Alasan Perusahaan Menggunakan Multi Cloud

Mengurangi Vendor Lock-In
Salah satu alasan utama penerapan multi cloud strategy adalah untuk menghindari ketergantungan pada satu penyedia layanan cloud atau yang dikenal dengan istilah vendor lock-in.
Dengan menggunakan lebih dari satu platform, perusahaan memiliki fleksibilitas untuk memindahkan aplikasi, data, atau workload ke cloud lain tanpa terikat dengan kebijakan dan biaya satu vendor saja.
Hal ini memberikan kontrol lebih besar terhadap infrastruktur dan mempermudah penyesuaian saat kebutuhan bisnis berubah.
Selain itu, strategi ini juga membantu perusahaan beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi atau perubahan harga dari penyedia layanan.
Misalnya, jika satu penyedia mengalami gangguan layanan atau perubahan biaya signifikan, bisnis dapat dengan mudah beralih ke platform lain tanpa mengganggu operasional.
Skalabilitas Global
Alasan berikutnya adalah kebutuhan untuk memperluas jangkauan bisnis secara global. Dengan multi cloud strategy, perusahaan bisa menempatkan beban kerja atau aplikasi di lokasi pusat data yang lebih dekat dengan pengguna akhir di berbagai wilayah.
Pendekatan ini tidak hanya mempercepat waktu akses (latency), tetapi juga memastikan pengalaman pengguna tetap stabil di seluruh dunia.
Selain itu, dengan memanfaatkan beberapa penyedia cloud, bisnis dapat menyesuaikan infrastruktur sesuai regulasi data di tiap negara, seperti kepatuhan terhadap GDPR di Eropa atau PDPA di Asia Tenggara.
Dengan begitu, multi cloud strategy tidak hanya meningkatkan performa dan kecepatan layanan, tetapi juga membantu perusahaan memenuhi standar kepatuhan global tanpa mengorbankan efisiensi operasional.
Baca juga: Perbandingan Managed Cloud vs Unmanaged
3. Langkah Membangun Strategi Multi Cloud

Evaluasi Kebutuhan Aplikasi
Langkah pertama dalam membangun multi cloud strategy adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan aplikasi dan beban kerja bisnis.
Setiap aplikasi memiliki karakteristik berbeda—ada yang membutuhkan performa tinggi, ada yang sensitif terhadap keamanan, dan ada pula yang menuntut ketersediaan tinggi.
Dengan memahami kebutuhan ini, perusahaan bisa menentukan aplikasi mana yang paling cocok dijalankan di cloud publik, privat, atau hybrid.
Evaluasi juga mencakup aspek biaya, kepatuhan regulasi, serta kebutuhan integrasi antar sistem. Pendekatan ini membantu menghindari penempatan aplikasi yang tidak efisien dan memastikan setiap workload berjalan di lingkungan yang paling optimal.
Pilih Provider yang Tepat
Setelah mengetahui kebutuhan aplikasi, langkah berikutnya adalah memilih penyedia layanan cloud yang paling sesuai.
Tidak semua provider memiliki keunggulan yang sama—ada yang unggul di sisi komputasi, ada yang lebih kuat dalam penyimpanan data, dan ada juga yang fokus pada keamanan dan dukungan lokal seperti Eranyacloud.
Pemilihan provider sebaiknya didasarkan pada kombinasi antara performa, harga, kepatuhan, dan lokasi pusat data.
Selain itu, penting juga untuk memastikan adanya dukungan teknis yang responsif serta kemampuan integrasi yang baik dengan sistem lain.
Dengan memilih penyedia yang tepat, perusahaan bisa membangun arsitektur multi cloud yang stabil, efisien, dan siap berkembang seiring kebutuhan bisnis di masa depan.
Baca juga: Apa Itu Hybrid Cloud dan Cara Kerjanya?
4. Tools Pendukung Multi Cloud

Cloud Management Platform
Cloud Management Platform (CMP) adalah alat yang membantu perusahaan mengelola berbagai layanan cloud dari satu tempat terpadu.
Dengan platform ini, tim IT bisa memantau penggunaan resource, mengatur akses pengguna, mengelola biaya, hingga mengontrol keamanan di seluruh penyedia cloud.
CMP juga memudahkan integrasi antar cloud, sehingga semua sistem tetap berjalan selaras meskipun berasal dari vendor yang berbeda.
Beberapa CMP populer seperti VMware Aria, IBM Turbonomic, dan Morpheus Data menawarkan fitur otomatisasi manajemen, pemantauan performa, hingga analisis biaya untuk membantu perusahaan menjaga efisiensi.
Namun bagi bisnis yang beroperasi di Indonesia, memilih penyedia lokal seperti Eranyacloud bisa memberikan keunggulan tambahan berupa dukungan 24/7 dan pusat data yang berlokasi di dalam negeri.
Monitoring & Automation
Selain CMP, aspek penting lainnya dalam multi cloud strategy adalah pemantauan (monitoring) dan otomatisasi (automation).
Dengan monitoring tools, perusahaan dapat memantau kinerja aplikasi dan infrastruktur secara real time untuk mendeteksi potensi gangguan lebih cepat.
Sementara itu, automation tools membantu mengotomatiskan tugas-tugas rutin seperti penjadwalan backup, skalabilitas beban kerja, atau pembaruan sistem.
Gabungan antara monitoring dan automation membantu menjaga performa cloud tetap optimal tanpa membebani tim IT.
Beberapa contoh alat yang sering digunakan antara lain Datadog, Prometheus, dan Grafana. Untuk bisnis yang membutuhkan solusi lokal dengan dukungan penuh, layanan Cloud Monitoring & Support Eranyacloud dapat menjadi pilihan ideal untuk memastikan semua layanan cloud berjalan lancar dan terkelola dengan baik.
Baca juga: Kapan Pakai Hybrid Cloud untuk Perusahaan?
5. Kesimpulan

Multi cloud strategy menawarkan fleksibilitas, skalabilitas, dan keamanan yang lebih tinggi bagi perusahaan modern.
Dengan memanfaatkan beberapa penyedia layanan cloud, bisnis dapat mengurangi ketergantungan pada satu vendor, menyesuaikan beban kerja sesuai kebutuhan, serta menjaga kontinuitas operasional di berbagai wilayah.
Langkah-langkah seperti evaluasi kebutuhan aplikasi, pemilihan provider yang tepat, serta penggunaan tools pendukung seperti Cloud Management Platform dan sistem monitoring & automation menjadi kunci keberhasilan implementasi strategi ini.
Jika Anda ingin mulai membangun multi cloud strategy yang efisien dan andal, solusi dari Eranyacloud bisa menjadi pilihan tepat.
Dari layanan Compute, Object Storage, hingga Cloud Monitoring & Support, Eranyacloud menyediakan infrastruktur cloud lokal yang cepat, aman, dan siap mendukung pertumbuhan bisnis Anda.
Hubungi tim kami untuk konsultasi dan temukan solusi cloud yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.